06 August 2009

Kisah Wahsyi Pembunuh Saidina Hamzah
Wahsyi bin Harb, terkenal dalam sejarah sebagai seorang hamba kulit hitam yang telah membunuh dengan kejam Sayidina Hamzah r.a., Paman Rasulullah SAW.

Ketika terjadinya Perang Uhud, Hindun telah menawarkan kepada Wahsyi agar membunuh Hamzah r.a. dan sebagai ganjarannya dia akan dimerdekakan. Wahsyi yang memang menunggu-nunggu peluang keemasan itu telah menerima tawaran tersebut. Wahsyi segera berangkat ke medan Uhud secara sembunyi-sembunyi dan mencari-cari Sayidina Hamzah. Akhirnya dia mengenal pasti orang yang dicari iaitu Sayidina Hamzah r.a. bapa saudara kepada Rasulullah SAW. Wahsyi mula mencari tempat yang paling strategi iaitu dengan berlindung di sebalik batu. Beliau menunggu masa yang sesuai untuk bertindak. Setelah cukup yakin, beliau pun melemparkan lembingnya tanpa disedari oleh Sayidina Hamzah r.a. dan lembing itu tepat mengenai sasarannya. Sayidina Hamzah rebah ke bumi lalu syahid.

Wahsyi segera memberitahu tuannya, lalu datanglah Hindun mendapatkan jasad Sayidina Hamzah yang sudah tidak bernyawa itu. Dibelahnya dada Sayidina Hamzah r.a. dengan kejam dan tanpa belas kasihan terus dikeluarkan jantungnya. Kemudian dengan rakus sekali dia mengunyah jantung Sayidina Hamzah r.a. kerana hendak memakannya, tetapi dia tidak mampu menelannya. Setelah hatinya puas, Hindun pun meninggalkan mayat Paman Rasulullah itu.

Setelah peperangan tamat, kesemua para syuhadak dikumpulkan untuk dikebumikan. Rasulullah SAW terasa amat hiba dan sedih apabila melihat mayat bapa saudaranya itu diperlakukan sedemikian rupa. Rasulullah menanggung kedukaan yang sangat hebat yang tidak dapat digambarkan oleh kata-kata.

Ketika hari pembukaan (futuh) Mekah, Rasulullah SAW telah mengutus seseorang kepada Wahsyi untuk menyerunya kepada Islam. Akhirnya Wahsyi memeluk Islam, lalu dibawa ke hadapan Rasulullah SAW.

Rasulullah bertanya, "Kamukah yang bernama Wahsyi?"
"Ya," jawab Wahsyi.
"Kamukah yang telah membunuh bapa saudaraku Hamzah?" tanya Rasulullah.
"Benar," jawab Wahsyi. "

"Ceritakan kepadaku bagaimana kamu melakukan pembunuhan itu ," pinta Rasulullah.

Wahsyi pun menceritakan satu persatu apa yang telah dilakukan kepada Paman Nabi itu, bagaimana tubuh paman baginda dirobek dengan kejam oleh Hindun dan dimakan hati dan jantungnya.
Setelah selesai bercerita, Rasulullah SAW yang dalam keadaan sangat sedih berkata kepadanya: "Pergilah kamu dari sini. Jangan engkau muncul lagi di hadapanku."

Terhentak hati Wahsyi mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Rosul. Namun dia memahami dan sadar bahwa perbuatannya dulu telah menyakiti hati kekasih Allah, Rasulullah SAW. Meski dosanya telah diampni lantaran memeluk Islam, tetapi atas kasih sayang Rasulullah, dia dilarang menampakkan diri di hadapan Rosululloh, takut perasaan Rasulullah terluka apabila terpandang wajahnya. Melukai hati kekasih Allah sangat besar akibatnya dan tidak akan selamat di dunia lebih-lebih lagi di Akhirat.

Lalu Wahsyi yang sadar akan kedudukannya, sabar menerima ketentuan itu. Dia memperbaiki dirinya dan meningkatkan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Sewaktu-waktu menghadiri Pertemuan Rosululloh, Wahsyi mengintai dari jauh untuk melihat wajah Rasulullah SAW. Semakin hari hatinya semakin cinta dengan Nabi SAW. Dan semakin hari hatinya juga semakin merasa berdosa terhadap rosul atas perbuatannya dahulu. Lalu timbul azam di hatinya untuk menebus kembali dosa-dosanya itu dengan melakukan sesuatu yang akan menggembirakan baginda.

Wahsyi bertekad dan berjanji tidak akan pulang lagi ke Kota Mekah demi untuk merebut cinta kekasih Allah, Muhammad SAW. Beliau benar-benar ingin menebus kesalahannya dengan menyebarkan Islam. Ketekad dan janji Wahsyi itu telah dibuktikannya dengan menjelajah ke seluruh pelosok dunia untuk berdakwah mengajak seramai mungkin manusia kepada Islam, hingga akhirnya beliau mati di luar Jazirah Arab.
*) Tulisan ini kami revisi dari bahasa Malaysia ke Bahasa Indonesia sesui dengan pemahaman orang Indonesia pada umumnya. (David Febriadi)

Model Baju Gadis jaman sekarang kayak Perek! Tapi aku suka nglihatin!

Model Baju Gadis jaman sekarang kayak Perek! Tapi aku suka nglihatin!
Norak Memang judul didepan. Tapi memang benar, untuk gadis sekarang menggunakan busana kayak Perek (Cewek murahan yang biasa menjual harga dirinya). Kita sudah pasti sering cara berpakaian mereka, dari anak yang masih TK (Yang pake baju masih perlu bantuan Ibunya) hingga remaja dewasa, Mahasiswa, maupu para profesional muda. Pendapat dan kemungkinan saya mereka hanya mencari perhatian dari orang lain, terutama lawan jenisnya. Masalahnya Lawa jenisnya juga suka melihat cewek yang seksi. saya saja juga suka lihat perempuan seksi. Meski kadang saya jaga sebisa mungkin untuk tidak melihatnya. Kalau sak sliweran berarti rejekiku. Saya juga ingin menampilkan gambar contoh model baju anak perempuan jaman sekarang tapi saru kayaknya. saru itu ndak pantas atau ndak etis untuk diperlihatkan.

Pandangan kebanyakan lelaki tentang Cewek seperti ini.
Lelaki memang demen lihat yang semi-semi porno. Terserah anda yang mengatakan otak saya yang terlalu kotor menilai mereka dengan cara ini. tapi ini adalah harfiah lelaki, suka melihat cewek yang seksi. Cara berpakaian mereka memang menarik perhatian lelaki. tapi apa kata mereka (Lelaki yang baik-baik) jika ditanya apa anda mau punya Istri yang penampilannya seperti itu. Jawabannya adalah....TIDAK !. Mereka hanya ingin menyentuhnya, hanya ingin mencicipinya. tidak dengan serius ingin menikahinya. mereka bilang tidak pantas cewek seperti ini di nikahi. Coba bayangkan jika istri anda berpenampilan seperti perek dan dimanti orang lain untuk mencicipi & menyentuhnya lebih dalam. Bagai mana perasaan anda. Marah pastinya dan anda harus lebih hati-hati pastinya, kata mereka.

Baju yang kayak gimana yang terbaik?
Semua baju baik. Selama tidak menggoda. kita orang timuryang punya tata krama dan sopan santun. Saya tidak menyarankan andaHarus berbusan Muslim. tentunya anda juga tidak selalu beragama islam bukan. Untuk yang Muslim memang sebaiknya mengunakan busan Muslim. Berkerudung, baju lengan panjang, beserta terusan, celana tidak ketat, atau rok panjang. untuk anda yang muslim atau bukan muslim yang tidak sependapat, ndak apa-apa. sekiranya anda tetap berbusana yang sopan.